Algiers - Sayap militan Al-Qaeda di Afrika Utara mengklaim menewaskan dua pria yang dituding menjadi mata-mata Prancis. Keduanya diyakini mengumpulkan informasi untuk target serangan Prancis.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (28/11/2015), kedua pria yang tewas dibunuh itu diidentifikasi bernama Mohammed Ag Abdellah dan Fajr Ag Sidi Moghammed. Pembunuhan keduanya diklaim oleh Al-Qaeda in the Islamic Maghreb atau AQIM, dengan menyebut kedua dibunuh dalam waktu terpisah pada 9 Oktober dan 19 Oktober lalu.
"Dibunuh di tempat persembunyian mereka di Bourj el-Barajneh di Aljazair," demikian pernyataan AQIM seperti dikutip kantor berita Mauritania, Al-Akhbar.
Namun AQIM tidak menyebut lebih lanjut asal kewarganegaraan kedua pria yang dituding menjadi mata-mata Prancis itu. Sedangkan kantor berita Al-Akhbar diketahui kerap merilis pernyataan AQIM dan kelompok militan lainnya.
Dilaporkan kantor berita Al-Akhbar bahwa kedua pria yang dibunuh AQIM itu berasal dari kelompok Tuareg yang tinggal di Mali bagian utara. "Menjadi mata-mata untuk Prancis," tuding AQIM terhadap dua pria itu.
Prancis sendiri terlibat operasi militer internasional di Mali sejak Januari 2013 lalu. Disebutkan AQIM bahwa kedua pria itu mengumpulkan informasi di lapangan soal target-target yang mungkin untuk serangan Prancis.
Mali dilanda konflik sejak wilayah utara negara tersebut jatuh ke tangan kelompok militan setempat terkait jaringan Al-Qaeda pada tahun 2012 lalu. Setahun setelahnya, sebagian besar militan di Mali bagian utara berhasil ditumpas oleh operasi militer pimpinan Prancis. Prancis tercatat menugaskan lebih dari 1.000 tentaranya di Mali dalam misi memerangi terorisme.
sumber : detik.com