butuh pengetahuan dan pemahaman via www.denverpost.com
Sebelum kamu mantap menggunakan vapor, wajib hukumnya untuk mengetahui terlebih dahulu cara penggunaannya, mulai dari device, atomizer, baterai, bahkan liquid yang digunakan. Setiap device punya ketahanan yang berbeda-beda, baterai yang digunakan pun harus sesuai rekomendasi, serta pengetahuan-pengetahuan lain yang harus kamu pelajari dan pahami. Jadi, nggak asal pakai saja. Semoga kamu cukup cerdas, ya!
2. Kebanyakan kasus meledaknya vape yang terjadi adalah karena pemilihan jenis mod vaporizer. Nah lho, apa lagi tuh?
perhatikan mod-nya via www.blackjackpersonalvaporizer.com
Jadi, vape terdiri dari 2 jenis, mechanical mod dan electric mod. Kebanyakan kasus ledakan lebih banyak terjadi pada jenis mechanical mod. Jenis ini memang kurang aman ketimbang jenis electrical mod, apalagi untuk para pemula.
Masalahnya, jenis mechanical mod nggak memiliki rangkaian, hanya terdiri dari tabung yang berisi baterai dan arus listrik kemudian langsung dialirkan ke atomizer. Akibatnya, pengguna nggak bisa mengetahui mengatur panas maksimum yang dihasilkan.
Oleh karenanya, dibutuhkan ketrampilan dan pengetahuan khusus untuk menggunakanya. Semoga kamu cukup cerdas, ya!
3. Setting-an vape yang terlalu ekstrim, gaya-gayaan biar uap yang dihasilkan lebih ngebul. Alhasil?
settingannya lebay via www.vapourlites.com
Ada lho, pengguna vape yang pengin menghasilkan uap yang lebih banyak karena nggak puas kalau belum sampai ngebul seruangan. Mereka menggunakan sedikit gulungan kawat agar power lebih dalam pembakaran sehingga menghasilkan uap lebih banyak pula. Padahal jika baterai atau mod-nya nggak mendukung, bisa dipastikan akan terjadi ledakan. Semoga kamu cukup cerdas, ya!
4. Pakai baterai yang nggak direkomendasikan juga berpotensi terjadi ledakan, kamu harus cerdas memilihnya. Hmm..
pilihan baterainya juga via www.w9tech.com
Jenis baterai yang ada di dunia itu banyak, misalnya ICR dan IMR. Karakteristik kedua baterai ini berbeda-beda, pun memberikan pengaruh masing-masing terhadap pemakaiannya. Pelajari dengan teliti jenis baterai mana yang cocok digunakan untuk vape. Salah menggunakan baterai bisa jadi penyebab ledakan juga, lho. Semoga kamu cukup cerdas, ya!
5. Sama halnya dengan gadget lain, pengisian daya yang terlalu lama juga mengakibatkan baterai drop atau meledak sewaktu-waktu
kelamaan nge-charge via www.youtube.com
Pengguna vape yang cerdas juga perlu memperhatikan waktu pengisian baterai. Segera lepas baterai jika sudah penuh atau gunakan charger yang sudah dilengkapi dengan auto cut off jika ingin lebih aman. Pilihan charger eksternal juga bisa dipertimbangkan, tapi ingat, pelajari dulu. Semoga kamu cukup cerdas, ya!
6. Tindakan bodoh lainnya adalah menggunakan vape saat sedang di-charge. Bisa memang, bisa meledak lama-lama..
rentan meledak via info-electronic-cigarette.com
Meskipun bisa dilakuakan, menggunakan vape saat sedang di-charge adalah sebuah kesalahan. Jika hal ini dilakukan cukup lama, maka akan membuat baterai menjadi kurang stabil, panas dan bocor. Kemungkinan terjadinya ledakan juga besar. Semoga kamu cukup cerdas, ya!
Yah, namanya juga gadget, butuh pengetahuan dan keahlian khusus untuk menggunakannya. Kamu sudah cukup ahli? Tunggu dulu, korban pada kasus di atas meninggalkan pesan begini..
“Sudah satu tahun saya menghisap vape dan saya merasa sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Baterai berada di posisi yang pas, selalu membeli perlengkapan di toko yang terpercaya, dan memeliharanya dengan cara yang benar seperti apa yang disarankan, namun tanpa disangka-sangka vape ini meledak di wajah saya.”
Terlihat jelas disini bahwa kesalahan bukan selamanya karena kelalaian pengguna. Vape yang adalah gadget juga bisa mengalami error tanpa memberi tahumu sebelumnya. Sehingga bisa dibilang, para pengguna vape bukannya melepas kebiasaan merokoknya, tapi lebih merubah gaya dan tuntutan modernitas. Ini baru namanya rokok bisa membunuhmu.
Sumber : hipwee.com