Miris, Pasangan Mahasiswa Ini Lakukan Percabulan Dalam Toilet Masjid, Diarak Warga



Sangat miris, sepasang kekasih kepergok lakukan percabulan di toilet masjid di Desa Pasinan Lemahputih, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (14/10/2016).Keduanya kemudian diamankan oleh warga, kemudian diarak hingga orang tua keduanya menjemput mereka.

Kejadian itu bermula ketika pasangan mahasiswa itu masuk bareng ke dalam. Aksi itu diketahui pengurus masjid. Setelah 15 menit tak juga keluar dari toilet, pengurus masjid akhirnya bertindak.

Pengurus masjid lantas mendatangi toilet dan langsung mendobrak pintu. Saat pintu terbuka, keduanya cepat-cepat membetulkan pakaian. Pasangan mahasiswa ini akhirnya diarak warga. Ke balai desa. Di sana, dua pemuda 19 tahun itu diinterogasi.

Sekitar pukul 10.00 kemarin, empat pengurus masjid di Desa Pasinan Lemahputih itu sedang mempersiapkan keperluan untuk salat Jumat. Ada yang mengepel lantai, menata sajadah, dan mengecek sound system untuk khotbah. Suasana menjadi hening. Pasangan mahasiswa itu mendadak muncul.

Ketika ditanyai, mereka mengaku sebagai mahasiswa perguruan tinggi di Menganti. Keduanya masih mengenakan seragam salah satu sekolah tinggi itu. Semula, pengurus masjid mengira bahwa mahasiswa itu hendak salat Jumat. Sebab, mereka terlihat duduk di teras masjid.

"Siapa yang curiga? Wong mereka mahasiswa," jelas Abdul (45), seorang takmir.

Beberapa menit kemudian, mahasiswa masuk ke toilet masjid tersebut. Lalu, mahasiswi menyusulnya ke toilet yang sama. Abdul pun mulai curiga. Berbeda jenis kelamin kok masuk satu toilet?

Abdul lantas mengajak tiga pengurus masjid lain mendekat ke toilet. Namun, mereka tidak langsung bertindak. Empat lelaki itu berdiri di depan pintu toilet. Dari dalam toilet, tidak terdengar suara apa pun. Entah keduanya sedang apa. Apalagi, keran toilet dihidupkan.

"Yang terdengar hanya kucuran air di kamar mandi," kata anggota Polsek Wringinanom menirukan pengakuan keterangan saksi.

Sekitar 15 menit berlalu, pasangan mahasiswa itu belum juga keluar. Karena tidak sabar, empat pengurus masjid tersebut akhirnya mendobrak pintu.

"Pintu digedor dan didobrak," tegas Kapolsek Wringinanom AKP Rudi Hartono.

Begitu pintu terbuka, sejoli itu kaget karena dipergoki empat orang. Sejoli tersebut pun dibawa ke balai desa. Warga sekitar berduyun-duyun datang.

"Orang tua mereka kami hadirkan," ungkap mantan Kapolsek Ujungpangkah tersebut.

Pasangam mahasiswa itu pun hanya bisa tertunduk malu. Wajah mereka pucat. Secara bergiliran, warga mengintip lewat jendela balai desa. Apa yang mereka lakukan di dalam toilet masjid pada menit itu? Rudi tidak menjelaskan detailnya. Dia menyatakan, kasus yang melibatkan dua mahasiswa tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Mereka dibawa orang tua masing-masing. Mereka mungkin dinikahkan," ucap Rudi.[Sumber : berantai.com]