Wanita Ini Kesakitan Sampai Pingsan Saat Persalinan dan Saat Diperiksa Oleh Dokter Ternyata Bayinya...

Besaran rasa sakit saat melahirkan bersifat sangat individual. Ini sangat wajar. Di ujung masa kehamilan, otot-otot di daerah rahim akan berkontraksi untuk membuka jalan lahir bagi bayi. Saat berkontraksi, otot akan mengerut kencang sehingga menghambat aliran darah di dalamnya. 

Ingin tahu seperti apa rasanya? Kesakitan yang ditimbulkan oleh kontraksi otot rahim kurang lebih mirip dengan rasa yang muncul ketika jemari diikat karet dengan kencang. Terhentinya aliran darah, itulah yang menyakitkan. “Melahirkan memang sakit dan itu pasti,” jelas dr Achmad Mediana SpOG. 
Tiap perempuan akan mengalami rasa sakit yang berbeda derajatnya sepanjang proses melahirkan. Ada yang di pembukaan satu dan dua saja sudah sangat kesakitan. “Tetapi, ada juga yang sudah bukaan delapan hingga bayi keluar sempurna, justru tak merasakan sakit yang berarti,” ucap dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang berpraktik di Kemang Medical Centre ini. 
Proses melahirkan terkadang diawali oleh kontraksi Braxton Hicks alias kontraksi palsu. Disebut demikian karena munculnya tidak teratur dan rasa keram perut perlahan sirna. Setelah itu, kontraksi persalinan datang dengan teratur dengan kemunculan semakin lama semakin cepat. Misalnya, kontraksi awal datang setiap 10 menit sekali yang kemudian berubah semakin cepat menjadi dua menit sekali. Proses ini akan berlangsung kurang lebih satu jam. 
Selanjutnya, ibu hamil akan masuk pada tahap pembukaan yang terdiri atas dua fase. Pembukaan dimulai dengan fase awal, yakni dari satu sentimeter sampai empat sentimeter. Pada fase ini, kontraksi akan timbul kira-kira dua menit sekali. 
Lanjut ke pembukaan empat sentimeter dan seterusnya, kontraksi akan semakin hebat dan terasa sekitar tiga sampai empat kali dalam 10 menit. Bila sudah mencapai bukaan ke sepuluh, barulah disebut bukaan sempurna. Bayi akan keluar pada tahap ini. 
Terkadang, banyak ibu yang tidak tahan akan sakitnya rasa kontraksi. Belum lagi bukaan akhir, mereka menyerah dan memilih melahirkan secara caesar. “Agar mampu teratur mengambil napas saat proses persalinan, sebaiknya lakukan senam hamil sejak kehamilan memasuki 28 minggu,” saran Achmad. 
Penyulit kelahiran, lanjut Achmad, paling sering berasal dari anemia. Akibatnya, ibu hamil kerap mengalami perdarahan ataupun keguguran. Ada pula kasus preeklampsia yang terjadi pada sebagian wanita. 
Preeklampsia menyebabkan tekanan darah berubah menjadi tinggi. Risikonya bayi tidak bisa diselamatkan. Kejadian seperti ini terjadi akibat sang ibu tidak bisa mengontrol makanannya sehingga berat badan naik secara berlebihan. “Preeklampsia juga bisa terjadi bagi penderita diabetes,” jelas dokter yang praktik di Rumah Sakit Gandaria Jakarta. 
Ibu hamil harus benar-benar fokus dan peduli terhadap asupan gizi yang masuk ke tubuh. Jangan sembarangan melahap makanan. Upayakan terus berkonsultasi dengan dokter kandungannya. Peran suami juga sangat penting dan wajib mendampingi sang istri dalam persalinan. “Ini kewajiban suami untuk menguatkan mental sang istri,” ujar Achmad

Segala SUMBER