Tidak bisa disangkal, bersamaan dengan kecanggihan tehnologi saat saat ini, disebalik kebaikan yang ada pada alat ini, terselip juga keburukan yang pasti bisa kita saksikan.
Dikarenakan sangat terobsesi menjelajahi sosial media serta tak mengambil sensitif dengan kondisi sekitaran, ibu ini mampu membiarkan anaknya sendirian tanpa ada pikirkan apa yang berlangsung padanya
Berikut Kronologinya :
Dikarenakan sangat terobsesi menjelajahi sosial media serta tak mengambil sensitif dengan kondisi sekitaran, ibu ini mampu membiarkan anaknya sendirian tanpa ada pikirkan apa yang berlangsung padanya
Berikut Kronologinya :
Dalam satu ruang pribadi, tinggal satu keluarga yakni, suami istri serta dua orang anak kembar sepasang, yakni seseorang pria serta seseorang wanita, semasing berumur 2 th.. Suami juga bekerja sendiri dengan mengupayakan tanaman pisang dalam tanah pusaka dari arwah orang tuanya, sesaat istrinya atau ibu pada dua saudara kembar ini jadi ibu rumah-tangga penuh saat serta mempunyai hoby bersosialisasi di situs facebook, twitter dsb. Tidak perduli apabila, kadang-kadang tangisan anak berhenti sendiri tanpa ada di pedulikan, tetapi dari sisi makan minum serta baju anaknya cukup terbangun.
Sampai disuatu sore, saat si ibu mandi sesaat anaknya tidur di ayunan, tinggallah putrinya seseorang diri bermain di dapur tempat tinggal dengan pintu ternganga. Saat itu bertandan-tandan pisang nipah yang mulai masak beronggok di belakang dapur tempat tinggal mereka.
Kesenangan anak kecil bermain dalam keadaan Tanpa ada Baju sudah menarik perhatian kera (monyet type besar bebulu kuning). Saat ibu anak wanita masihlah mandi, saat tersebut kera tadi datang untuk mengambil pisang.
Saat membongkar pisang, kera ikut serta sudah terpandang anak wanita bermain seseorang diri dalam kondisi tanpa ada baju di dapur tempat tinggal. Walau di pagar pinggang, untuk hindari anak bermain diluar, tetapi tak menghindar kera untuk masuk dalam tempat tinggal.
Hingga si ibu usai mandi, tanpa ada dihiraukan anaknya, selalu naik ke ruangan atas tempat tinggal untuk menyalin baju. Saat itu si ibu mulai mendengar tangisan anak nya, sewaktu ibu nya masihlah membereskan diri, saat tersebut kera tu masuk serta coba melukai anak-anak itu dengan menarik rambut dan mengigit sisi paha serta lengan anak malang tadi, termasuk juga kera tadi sudah mengawini anak itu malang tanpa ada perasaan.
Mendengar tagisan anaknya makin kuat, ibunya mulai kuatir serta turun untuk memperoleh anaknya. Nyaris pingsan si ibu lihat keadaan anaknya, apabila darah mengalir dengan adanya banyak nya dari luka, termasuk juga kemaluan anak gadis kecilnya. Si ibu menangis serta selalu memperoleh anak nya. Sesaat menanti suaminya balik, luka di badan anak malang tadi di obati dengan obat luka.
Sesudah 3 jam berlalu, barulah ayahnya pulang serta membawa anaknya ke klinik paling dekat. Laporan polisi di buat, serta hampir juga si ibu didakwa di pengadilan atas kelalaiannya. Sesudah kontrol serta penyembuhan dikerjakan, dokter memberitahu ada dampak tusukan pada ruang kewanitaan anak mereka serta mesti senantiasa dipantau dengan memperoleh perawatan tindak lanjut supaya tak terinfeksi kuman beresiko.
Satu minggu kemudian, anak malang tadi mulai pulih tetapi ibunya jengkel seumur hidup lantaran tak melindungi anaknya sebaik-baiknya hingga keyakinan suaminya hilang serta sangat terpaksa menyewa pengasuh untuk melindungi ke-2 anak mereka dirumah.
Sebagai Pelajaran serta ingatan buat ibu-ibu yang mempunyai anak kecil, lebih-lebih lagi mereka yang tinggal dekat dengan rimba, bahaya bila membiarkan anak kecil sendirian lantaran anak kecil masihlah belum kenal makna bahaya. Lindungilah anak Anda sebelumnya jadi korban.
Sampai disuatu sore, saat si ibu mandi sesaat anaknya tidur di ayunan, tinggallah putrinya seseorang diri bermain di dapur tempat tinggal dengan pintu ternganga. Saat itu bertandan-tandan pisang nipah yang mulai masak beronggok di belakang dapur tempat tinggal mereka.
Kesenangan anak kecil bermain dalam keadaan Tanpa ada Baju sudah menarik perhatian kera (monyet type besar bebulu kuning). Saat ibu anak wanita masihlah mandi, saat tersebut kera tadi datang untuk mengambil pisang.
Saat membongkar pisang, kera ikut serta sudah terpandang anak wanita bermain seseorang diri dalam kondisi tanpa ada baju di dapur tempat tinggal. Walau di pagar pinggang, untuk hindari anak bermain diluar, tetapi tak menghindar kera untuk masuk dalam tempat tinggal.
Hingga si ibu usai mandi, tanpa ada dihiraukan anaknya, selalu naik ke ruangan atas tempat tinggal untuk menyalin baju. Saat itu si ibu mulai mendengar tangisan anak nya, sewaktu ibu nya masihlah membereskan diri, saat tersebut kera tu masuk serta coba melukai anak-anak itu dengan menarik rambut dan mengigit sisi paha serta lengan anak malang tadi, termasuk juga kera tadi sudah mengawini anak itu malang tanpa ada perasaan.
Mendengar tagisan anaknya makin kuat, ibunya mulai kuatir serta turun untuk memperoleh anaknya. Nyaris pingsan si ibu lihat keadaan anaknya, apabila darah mengalir dengan adanya banyak nya dari luka, termasuk juga kemaluan anak gadis kecilnya. Si ibu menangis serta selalu memperoleh anak nya. Sesaat menanti suaminya balik, luka di badan anak malang tadi di obati dengan obat luka.
Sesudah 3 jam berlalu, barulah ayahnya pulang serta membawa anaknya ke klinik paling dekat. Laporan polisi di buat, serta hampir juga si ibu didakwa di pengadilan atas kelalaiannya. Sesudah kontrol serta penyembuhan dikerjakan, dokter memberitahu ada dampak tusukan pada ruang kewanitaan anak mereka serta mesti senantiasa dipantau dengan memperoleh perawatan tindak lanjut supaya tak terinfeksi kuman beresiko.
Satu minggu kemudian, anak malang tadi mulai pulih tetapi ibunya jengkel seumur hidup lantaran tak melindungi anaknya sebaik-baiknya hingga keyakinan suaminya hilang serta sangat terpaksa menyewa pengasuh untuk melindungi ke-2 anak mereka dirumah.
Sebagai Pelajaran serta ingatan buat ibu-ibu yang mempunyai anak kecil, lebih-lebih lagi mereka yang tinggal dekat dengan rimba, bahaya bila membiarkan anak kecil sendirian lantaran anak kecil masihlah belum kenal makna bahaya. Lindungilah anak Anda sebelumnya jadi korban.
Sumber : Kabar Informasi.com